Sapardi Djoko Damono
selamat pagi Indonesia, seekor burung mungil
mengangguk
dan menyayi kecil buatmu
akupun sudah selesai, tinggal mengenakan
sepatu, dan kemudian pergi untuk mewujudkan
setiaku kepadamu dalam kerja yang sederhana
bibirku tak bisa mengucap kata-kata yang
sukar dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu
terkepal selalu kujumpai kau di wajah anak-anak
sekolah, di mata perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membantu para pekerja
jalanan,
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu
seekor ayam jantan menegak dan menjeritkan
salam padamu,
kubayangkan sehelai bendera berkibar di
sayapnya,
akupun pergi bekerja, menaklukkan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu demi batu ketabahan,
benteng kemerdekaanmu
pada setiap matahari terbit, o, anak jaman yang
megah
biarkan aku memandang ke timur untuk
mengenangmu,
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah
berkilat, para perempuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta,
khianat, dan pura-pura
selamat pagi, Indonesia
seekor burung kecil memberi salam kepada si
anak kecil,
terasa benar aku tak lain milikmu